Rabu, 21 November 2012

rama yana


A. Ramayana
http://supeksa.files.wordpress.com/2010/04/ramayana.gif?w=226&h=300
gambar Rama, Laksamana, Dewi Sita dan
Ramayana adalah sebuah cerita tentang riwayat perjalanan Sri Rama di dunia. Sri Rama sebagai pemeran utama dalam cerita ini sebagai penyelamat dunia dari ancaman adharma yang diperankan Rahwana. Sri Rama dikenal dalam purana sebagai ” Awatara Wisnu yang ke-7 ” . Awatara adalah wujud turunnya Dewa Wisnu untuk menyelamatkan dunia.
Ramayana karya sastra yang ditulis oleh Maharsi Walmiki, terdiri dari 24.000 stansa / sloka, terbagi menjadi 7 ( tujuh ) bagian dengan istilah ” Sapta Kanda ” bagian-bagiannya antara lain :
1. Bala kanda
Dalam cerita ini mengisahkan Sang Prabu Dasarata mempunyai 3 ( tiga ) orang istri / permaisuri beserta dengan anak-anaknya yaitu :
- Dewi Kosalya dengan putra Sang Rama Dewa.
- Dewi Kekayi dengan putra Sang Bharata.
- Dewi Sumitra dengan putranya Sang Laksamana dan Sang Satrugna.
Juga diceritakan kemenangan Ramadewa mengikuti sasembara di Matila sehinha mendapatkan istri Dewi Sita anak dari Prabu Janaka.
2. Ayodya kanda
Setelah Sang Ramadewa berhasil memperistri Dewi Sita, maka sepulang dari Matila Prabhu Dasarata ingin menyeraikan kerajaan ayodya kepada Ramadewa , tetapi terhalang oleh Dewi Kekayi mengingat janjinya di tengah hutan terdahulu . Karena bijaksananya Ramadewa keesokan harinya perggi ke hutan dengan istrinya ( Dewi Sita ), diikuti oleh adiknya ” Sang Laksamana “. Pada saat itu pula terdengar oleh Sang Bharata, akhirboya Bharata menolak permintaan ibunya, langsung ke hvan mencari Ramadewa, karena satya wacana ( setia pada perkataannya ) akhirnya Rama dewa menyerahkan terompah ( alas kaki ) sebagai simbul Sang Rama selama perjalanan ke hutan pertapa.
3. Aranya kanda
Setelah sampai di hutan Citra Kuta , sering dikunjungi para pertapa untuk meminta bantuan dari gangguan raksasa. Sempat pula diganggu oleh raksasa surpanaka karena melihat ketampanan rama dan laksamana, karena tidak sabar mendapatkan godaan, hidung surpanaka dipotong oleh Laksamana. Karena kesalnya Surpanaka melapor kepada kakaknya yaitu Rahwana. Akhirnya rahwana mengutus Marica untuk mematai-matai Rama dengan berubah wujud menjadi Kijang mas. Sempat Ramadewa terseret oleh tipuan marica, karena permintaan Sita yang menginginkan kijang itu, sedangkan Sita dijaga oleh Laksamana . Karena tipuan marica juga membua Sita panik dan menyuruh Laksamana membantu Ramadewa, ditinggalkah Sita sendiri tetapi dengan kekuatannya Laksamana sempat membuat sengker / garis dengan kekuatan pelindung, sipapun tidak akan bisa melewati termasuk dewa. Karena itu Rahwana berubah wujud menjadi Bhiku untuk menarik simpati Sita. Akhirnya Sita keluar dari pelindung yang dibuat Laksamana kemudian diculiklah Sita dan dibawa ke Alengka.
4. Kiskinda kanda
Setelah Sita dilarikan oleh oleh Rahwana ke Alengka, Rama dan Laksamana begitu tidak melihat Sita di pasraman langsung mencasinya ke tengah hutan. Sampai di perjalanan bertemu dengan Burung Jatayu dalam keadaan luka parah pada saat bertempur untuk merebut dan menolong Sita dari tangan Rahwana. Akhirnya Jatayu memilih untuk mati, karena kebaikannya dia diberi pengentas ke sorga oleh Ramadewa dengan sebuah panahnya. Kemudian melanjutkan perjalanannya, bertemu Sugriwa untuk meminta banduan agar dapat mengalahkan Subali dalam memperebutkan Dewi Tara. Ramadewa kemudian mebantu Sugriwa untuk mengalahkan Subali dan dapat dikalahkan. Sugriwa setelah aman kemudian membantu untuk membalas jasa, Rama dalam mencari Dewi Sita.
5. Sundara kanda
Dalam pencarian Sita, Anoman diutus sebagai duta untuk menyelidiki Sita ke Alengka, dia berhasil menemui Sita dan memberi cerita bahwa segera dijemput ke Alengka. Selesai bercerita dengan Sita, anoman sempat ditangkap tetapi dengan kesaktianya melepaskan diri dan sempat membakar Alengka sampai hangus.
http://supeksa.files.wordpress.com/2010/11/hanoman-atau-anoman.jpg?w=780
Kemudian Anoman kembali melaporkan keadaan Sita kepada Rama. Sugriwa langsung menyusun siasat agar dapat menyebrangi lautan ke Alengka dengan membuat jembatan yang disebut dengan Titi Banda.
6. Yudha kanda
Setelah jembatan Banda berhasil dibuat / dibangun, Sugriwa mengerahkan pasukan keranya untuk menggempur Alengka. Pertempuran yang sengit antara kedua pasukan, dan pertempupan yang hebat terjadi antara Rama dan Rahwana , tetapi dimenangkan oleh Rama. Wibisana juga membantu. Mengingat jasa Wibisana sangat besar akhirnya diangkat menjadi raja Alengka. Kemudian Rama, Sita, dan Laksamana diiringi oleh tentara kera kembali ke Ayodya. Setibanya di Ayodyapura disambut oleh sang Bharata dan langsung dinobatkan sebagai raja Ayodya.
7. Uttara kanda
Setibanya di kerajaan dan sudah lama memerintah ada seorang rakyat menyangsikan keberadaan Sita waktu disekap oleh Rahwana. Akhirnya Ramadewa menyuruh Laksamana untuk mengantarkan Sita ke hutan dan dipungut oleh Maharesi Walmiki dalam keadaan mengandung.
Akhirnya tidak begitu lama Dewi Sita melahirkan dua orang anak laki-laki kembar diberi nama Kura dan Lawa. Setelah besar dididik oleh Maharesi Walmiki ilmu perang, ilmu pemerintahan, dan nyanyian Ramayana. Setelah Kusa dan Lawa dewasa terdeogar di Ayodya diselenggarakan upacara ” Aswameda ” yaitu pelepasan kuda berhias diiringi oleh prajurit, setiap yang berani menghalangi perjalanan akan berhadapan dengan Ramadewa. Tanpa disadari kuda itu melewati tempat Kusa dan Lawa. Kemudian melihat kuda berhias dipeganglah kuda itu dan ditangkapnya . Terjadilah pertempuram sengit antara Ramadewa dan Kusa Lawa, dan tidak ada yang menang atau kalah. Hal ini terliiat lalu dihentikan oleh walmiki. Barulah diceritakan bahwa mereka berdua adalah anak Rama. Diajaklah ke Ayodya dan dinobatkan sebagai raja Ayodya. Setelah beberapa lama Ramadewa kembali ke Wisnuloka dan Sita kembali ke Ibu Pertiwi.
Perlu dicatat bahwa Ramayana dan Mahabaratha benar-benar terjadi. dibuktikan dengan adanya dan terlibatnya Maharsi Walmiki dalam cerita itu yang langsung sebagai penulis kisah Ramayana. Untuk lebih jelas tentang kebenarannya silahkan baca dan klik disini.
http://supeksa.files.wordpress.com/2010/11/maharsi-walmiki.jpg?w=780
Gambar maharsi walmiki
( Untuk cerita mahabaratha di bahas lain waktu )
Demikianlah cerita Ramayana yang saya kutip dari buku Agama Hindu :D. Jika ada kesalahan dan kekurangan mohon dimaklumi, terima kasih telah berkunjung di blog ini :).
Hadiah untuk para pengunjung karena telah membuka blog ini maka akan saya berikan alamat website yang dikunjungi paling banyak dan mungkin sangat berguna, klik nomor disamping1 2

aporan fisika (praktikum)


KATA PENGANTAR
OM SWASTYASTU
Puji syukur kami panjatkan kehadapan ida sang hyang widhi wasa karena atas berkat rahmatNya kami dapat menyalesaikan tugas laporan praktikum fisika yang berjudul “Menghitung Konstanta Pegas” tepat pada waktunya
Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah kamiuntuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan laporan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada guru pembingbing yang telah memberi memotivasi sehingga dapat selesai, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait,yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga kebaikan yang diberikan oleh semua pihak kepada penulis menjadi amal baik yang senantiasa mendapat balasan dan kebaikan yang berlipat ganda dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Akhir kata, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam laporan ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi lebih sempurnanya laporan tugas praktikum ini.

Om santi santi santi om







Menentukan Konstanta Pegas
Tujuan  :Menghitung konstanta pegas
 Landasan teori : Hooke mengemukakan hubungan antara pertambahan panjang dengan gaya yangdiberikan pada pegas, yang dirumuskan:
F = – k .∆x
F=gaya yang diberikan (N) dapat merupakan
F = w = m . g
k=konstanta pegas (N/m)
x=pertambahan panjang (m)

Alat dan bahan
1.     3 buah pegas
2.     Beban dengan masa
3.     Mistar
4.     statif
Langkah kerja
1.     mengukur panjang awal masing-masing pegas
2.     menggantung pegas secara beurutan dari yang terkecil hingga yang terbesear
3.     menggantungkan beban pada setiap pegas dengan masa yang sama
4.     kemudian mengukur panjang pegas setelah diisi beban
5.     mengganti beban di tiap-tiap pegas kemudian ulang langkah ke










                   Data Hasil Percobaan
Panjang awal pegas : A (besar)         = 6,9 cm =0,069 m
                                 B (sedang)        =6,1 cm = 0,061 m
                                 C (kecil)           =6,5 cm = 0,065 m
Jenis pegas
Berat beban
Panjang akhir
A
249,2 gr = 0,2492 kg
43cm = 0,43 m
219,2 gr = 0,2192 kg
37,6 cm = 0,376 m
B
249,2 gr = 0,2492 kg
25,8 cm = 0,258 m
219,2 gr = 0,2192 kg
22,5 cm = 0,225 m
C
249,2 gr = 0,2492 kg
16,8 cm = 0,168 m
219,2 gr = 0,2192 kg
15,1 cm = 0,151 m

Analisi data :
Cara menentukan konstanta masing-masing pegas
dng masa 0,2492 kg
Pegas A.
K =  == 6,903
Pegas B.
K =  =  = 12,650
Pegas C
K =  = = 24,194
dng masa 0,2192 kg
Pegas A.
K = == 7,140
Pegas B.
K = = = 13,450
Pegas C
K = =  = 2,54

Jadi konstanta masing - masing pegas adalah sebagai berikut
Jenis pegas
Berat beban
konstanta
A
249,2 gr = 0,2492 kg
6,903
219,2 gr = 0,2192 kg
7,140
B
249,2 gr = 0,2492 kg
12,650
219,2 gr = 0,2192 kg
13,450
C
249,2 gr = 0,2492 kg
24,194
219,2 gr = 0,2192 kg
2,54
kesalahan relative konstanta
yaitu :  
dengan berat : 0,2492 kg
pegas A

Pegas B
Pegas C
Dengan berat : 0,2192
Pegas A
              Pegas B
Pegas C

KESIMPULAN
                    Dari hasil peercobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa konstanta suatu pegas dapat dihitung atau di ketahui dengan membandingkan gaya yang diberikan pada pegas dengan perubahan panjang pegas setelah mendapat gaya.


SARAN
          Dalam praktikum ini ada beberapa kendala yakni kurangnya alat untuk menimbang beban pegas, jadi dapat disarankan agar alat timbang jumlahnya agar mencukupi,supaya memudahkan untuk melakukan kegiatan praktikum.
                                 
                                    DAFTAR PUSTAKA


·        LKS FISIKA Kelas XI













LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
MENENTUKAN KECEPATAN AWAL PELURU













 









Oleh :
1.    AGUS PUTRAWAN                 (  5  )
2.    I MD ASEP ARNATHA           ( 10 )
3.    I MD DITA NARADITYA       ( 13 )
4.    I KD SUNIA ANTARA             ( 24 )
5.    I WY TRISNA YANA              ( 34 )
                       

SMA NEGERI 1 TAMPAKSIRNG
TAHUN AJARAN 2012